Mungkin kisah ini boleh dibilang kisah horor pertama yang aku alami selama berada di Jogja. Bagaimana tidak, karena kejadian ini detak jantungku hampir berhenti. Bukan karena jantungan, tapi karena kagetnya bukan main. Sebelum kejadian ini, aku mendengar sebuah cerita dari seorang penjual gorengan tak jauh dari kost, bahwa di daerah tempatku kost gosipnya ada lelembut wanita suka berkeliaran disitu tiap tengah malam. Katanya sudah banyak orang yang melihatnya, otomatis aku jadi takut mendengar cerita itu dan tak berani keluar malam sendirian. Lebih baik ketemu bencong perempatan jalan daripada harus bertemu lelembut itu. Yah, waktu itu malam minggu dan seperti biasa karena besok hari minggu atau dengan kata lain besok libur kuliah, aku sengaja begadang di kost temanku. Aku bermain game di kost-nya hingga larut malam, karena asiknya bermain game, aku jadi lupa waktu hingga jam menunjukan pukul 01.00 malam. Sebenarnya ada tiga pilihan, tetap main game hingga shubuh, menginap di kost teman atau pulang dan tidur di kost sendiri. Namun, karena perasaan tidak enak dengan temanku, akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke kost. Temanku menawarkan diri untuk mengantarku pulang, namun aku menolak dengan alasan, gengsi.
Coba yang mengantar cewe’, pasti nggak pake nolak. He he he ... Nah dalam perjalanan menuju kost, suasana komplek kost-ku sangat sepi. Hanya terdengar suara jangkrik, dan sesekali samar – samar terdengar dari kejauhan suara kendaraan yang masih lalu lalang. Kemudian dengan sedikit bersenandung menyayikan lagu,”Semakin Sendiri” milik J-Rocks mantap aku langkahkan kakiku menuju kost. Mumpung jalanan sepi dan untuk mengusir ketakutan, aku coba bergoyang dan berlari kesana kemari layaknya dunia hanya miliku saja. Hingga aku tiba di depan pintu kost-ku, ternyata kesialan menghampiriku. Pintu kost terkunci dari dalam, aku ketok pintu kost berharap ada yang mau membukanya, dengan sedikit ketakutan yang masih menghantui, aku masih menyanyikan lagu milik J-Rocks tadi. Namun, ketakutan dalam diriku tak dapat dibendung lagi, karena yakin takkan ada yang membukakan pintu, aku putuskan untuk kembali ke kost temanku dan menginap disana. Namun saat baru melangkah sejauh 5 langkah, tiba – tiba aku dikejutkan dengan kemunculan seorang nenek dari balik semak. Dia tersenyum dan menyapaku,”Mas......”. Kaget aku menahan nafas, sedikit air kencing membasahi celananku secara tiba – tiba “sooorrrrr..”.
Masih dalam suasana kaget bukan kepalang, aku hanya memelototi nenek itu dan tak dapat berkata apapun. Kemudian nenek itu tertawa,”hi hi hi hi ... kaget ya mas ? ... Maaf ini nenek ... nggak usah takut.” Hufffff....ternyata itu nenek yang tinggal bersama pemilik kost, nenek itu adalah ibu pemilik kost. Hah...lega rasanya mengetahui itu semua, namun celanaku sudah terlanjur basah terkena kencing tadi. Dan aku baru tahu kalau nenek itu suka menyirami kembang kesayanganya tiap tengah malam. Kemudian aku dibukakan pintu yang ternyata tidak terkunci, hanya memang untuk membuka pintu itu harus sedikit dipaksa dan butuh tenaga lebih karena engsel pintu itu sudah rusak. Kemudian dengan mengucapkan selamat malam, aku menuju kamar kost, untung Dedi sudah tertidur jadi dia tidak tahu kalau aku ngompol dicelana. Cepat – cepat aku berganti celana dan mencucinya keesokan harinya. Tapi yang aku heran, kenapa nenek menyirami kembang tengah malam?? Apa tidak ada waktu lain?? Atau jangan – jangan nenek itu .... hi .... serem .... udah ah .... selesai!!!??
0 komentar:
Posting Komentar