Di atas jembatan saat matahari terbenam kala itu.
Kutunggu matahari terbit kembali siangi hatiku.
Setia kutunggu walau tak tahan lagi menunggu.
Namun aku mulai pudar ditelan detik – detik kelabu.
Aku bosan menunggumu dalam kegelapan.
Ingin rasanya kuberlari dari tempat suram ini
Karena kusadar kau hanya menoleh dan beranjak pergi.
Ketika sederet kata cinta dalam syair usang kuberikan.
Aku hanya serupa kembang baru mekar mati terinjak.
Menjadi orang yang sekarat dan tak layak.
Kala mataku tak dapat bedakan antara ketidakmungkinan.
Dengan kebodohan mengharap impian jadi kenyataan.
Pergilah menjauh dan tenggelamlah dirimu.
Bersama luka yang telah kau hadiahkan.
Aku tak ingin lagi kau terbitkan panas dihatiku.
Karena aku sudah mati terbakar kegalauan.
By Zulfikkar PN
26 Juni 2008
0 komentar:
Posting Komentar