Siapa yang tak kenal jengkol?? Bau busuk dan rasanya yang bikin enek [U1] membuatnya terkenal di seantero negeri. Terus terang saja, aku tidak suka jengkol karena satu alasan, gara – gara jengkol aku tak sadarkan diri alias mabok akibat kebanyakan makan jengkol. Karena kejadian itu aku jadi trauma dan berikrar di depan pak hakim dan pak jaksa akan membenci jengkol dan menghindari jengkol seumur hidup. Lho!? Namun ikrar itu terlanggar juga, ini terjadi tanpa kesengajaan yang aku lakukan.
Ceritanya berawal ketika bapaku sms mengabarkan bahwa beliau akan menuju Jogja untuk membawakan komputer dari Cilacap. Yah, sebagai seorang perantau tentu aku amat senang, bukan karena dibawakan komputer tapi karena aku berpikir pasti nanti aku diajak makan. Otomatis uang jajanku nggak kepotong untuk makan nanti. Kemudian dalam sms tersebut bapaku berkata akan datang siang hari, seperti biasa aku berangkat kuliah. Dan tak lama setelah aku pulang kuliah, bapaku sms lagi dan berkata bahwa beliau sedang berada di rumah makan
Setelah membaca doa, akupun mulai menyuapkan nasi kedalam mulutku dan sedikit kugigit sate tadi. Tapi upz....sepertinya aku kenal dengan makanan yang satu ini. Penasaran, aku singkirkan sambal balado yang membalut sate tadi. Weleh – weleh benar dugaanku, itu jengkol. Waduh ... seketika rasa mual mulai muncul, namun karena aku makan di rumah makan itu dan bersama bapaku jadi aku tak enak jika herus membuang jengkol – jengkol tadi. Nekad aku gigit jengkol itu besar – besar supaya cepat habis. Sesekali aku minum es jeruk yang kupesan karena aku tak tahan lagi. Dengan penuh perjuangan, akhirnya aku berhasil menghabiskan 3 tusuk sate jengkol itu dengan air mata yang sedikit membasahi mataku. Kemudian setelah bapaku membayarnya, aku pun kembali ke kos bersama bapaku. Selama di kos aku hanya terdiam dan sesekali lari menuju kamar mandi untuk mengeluarkan jengkol – jengkol biadab itu. Ah ... aku benar – benar menderita karena jengkol. Apes bener .... nggak mau lagi aku makan jengkol !!??
[U1]Rasa Mual
0 komentar:
Posting Komentar