Alarm handphone-ku berbunyi saat jam menunjukkan pukul 5 pagi. Rutinitas di pagi hari pun aku kerjakan. Mulai dari sholat sampai bersiap berangkat ke kampus. Sebenarnya kejadian yang ingin aku ceritakan ini sangat singkat. Namun, karena beberapa alasan. Akhirnya aku nekad saja menceritakannya kembali. Intinya, setelah aku bersiap untuk berangkat kuliah, aku pun berpamitan kepada teman satu kost-ku Dedi. Kemudian, aku pergi dengan kemantapan hati dan kepercayaan diri. Doa tak lupa aku panjatkan agar aku selamat sampai tujuan.
Sesampai di kampus, aku tilik kanan kiriku mencoba mencari teman – temanku. Aha .... aku bertemu Ana yang sedang duduk bersama beberapa teman cewe yang lain. Sambil menunggu masuk kuliah, aku pun mencoba berbincang – bincang dengannya. Mulai dari A sampai Z aku bincangkan dengannya. Ha ha hi hi ... lepas tawa kami ketika sesekali kami bercanda membicarakan sesuatu. Kemudian, dari kejauhan pak dosen terlihat menuju ruangan untuk mengajar. Aku dan beberapa teman yang tadi duduk pun beranjak menuju ruangan. Namun, na’as saat aku melangkah tak kuduga kaki kiriku terperosok ke dalam selokan kecil. ALAMAK ... beberapa teman cewe menjerit melihat atraksi menantang maut yang aku peragakan.
Dengan sedikit malu dan berhubung didepan banyak cewe, aku bersikap cool seolah – seolah tidak terjadi apa – apa. Tapi dalam hati aku berteriak,”Anjrit ... sakit buanget bo....” Nah, rasa sakitnya semakin terasa saat aku masuk ke dalam kelas. Aku elus kakiku dengan penuh derita. Tapi tetap sikap cool harus dipertahankan, demi menjaga image-ku yang sudah terkenal tidak cengeng. Hwa ha ha ^_^’
0 komentar:
Posting Komentar