Dengan tongkat dan pakaian compang camping.
Lelaki tua itu sesekali mengelap peluh.
Mulutnya mulai mengunyah nasi yang mengering.
Terbatuk dia dan kemudian mengeluh.
Kudekati dia dan kuberi sebungkus nasi.
Namun dia menolak dan menunjuk sesuatu.
Aku terheran dan mencoba menuruti.
Ditunjuknya seorang wanita muda berkaos biru.
Aku pikir lelaki tua ini berniat jahat.
Kucoba katakan beberapa nasihat.
Namun tersentak aku mendengar katanya.
Bahwa wanita muda itu adalah anaknya.
By Zulfikkar PN
10 Mei 2008
0 komentar:
Posting Komentar