Kupejamkan kedua mata sebagai penahan perih air mata.
Saat kau rebahkan diriku dalam kebimbangan rasa.
Kugenggamkan kedua tangan di antara rusuk – rusuk dada.
Saat aku tak dapat menahan sakitnya luka kecewa.
Aku tak mudah untuk merelakan dirimu bersamanya.
Karena seharusnya kau tahu cinta ini telah kurajut.
Aku pun tak mudah tersenyum melihatmu dipeluknya.
Karena seharusnya kau pun tahu hatiku telah terpaut.
Melihatmu telah bersamanya tanpa sempat kuucap.
Sebuah syair dari lembah hati yang terus berharap.
Membuatku tahu jejak langkahku berakhir tanpamu.
Saat ini aku hanya dapat menunggumu di lain waktu.
Dimana kau akan kembali menemuiku di ladang rindu.
Untuk ulurkan tangan dan tersenyum mengharapkanku.
Dengan satu kalimat penuh keyakinan kau akan berseru.
” Perlu kau tahu, kini aku telah benar – benar mencintaimu ”.
By Zulfikkar PN
16 Juli 2008
0 komentar:
Posting Komentar