Tragedi 14 Juni

Kisah in terjadi pada tanggal 14 Juni 2008, sebenarnya cerita ini cukup singkat namun karena didalamnya penuh dengan kejadian yang tak terduga, mungkin sudah sepantasnya aku ceritakan kisah ini kembali. Pagi itu aku terbangun dengan mata yang masih tertutup, mengantuk karena semalam aku nonton piala Eropa antara Belanda vs Prancis, sebenarnya aku mendukung Prancis namun sayang, jagoanku kalah telak 4-1 padahal aku mimpi Prancis menang 2-0 lho.....tapi ya sudah lah, kembali ke ceritaku, saat aku masih mengantuk, aku paksakan tubuhku untuk berdiri karena aku harus segera menunaikan sholat subuh. Namun saat aku mencoba berdiri dengan sisa kekuatanku, yang ada aku kembali tertidur dengan bersandar pada dinding yang ada disampingku. Beberapa menit kemudian aku tersadar, aku kucek mataku dan membukanya lebar – lebar. Kemudian aku mencoba berjalan keluar kamar untuk mengambil air wudhu, namun saat akan sampai sumur tiba – tiba perutku terasa mulas. Spontan aku berlari menuju WC, namun na’as saat aku mencoba berlari sambil membalikan badan, aku terpeleset dan kemudian dengan segala daya aku tahan tubuhku, sayang....untung tak dapat diraih....aku menabrak tiang pintu yang terbuat dari kayu, hasilnya senjataku remuk redam terantuk tiang itu.Ohhhh tidaaaaakkk.....dengan menahan rasa sakit, aku mencoba melongok senjataku dengan harapan dia masih bisa berfungsi dengan baik setelah kejadian itu. Hahhh....lega rasanya saat aku tahu senjataku masih utuh tanpa cacat sedikit pun, hanya saja rasa pegal masih terasa.

Sesaat kemudian aku teringat akan misiku membombardir kloset dengan bom kuningku. Aku pun melanjutkan lari kecilku menuju WC, karena lampu WC sedang mati jadi aku asal masuk saja ke WC itu karena pintu WC pun terbuka dan tidak dikunci. Namun tiba – tiba terdengar teriakan seseorang,”Eh eh eh .... mau apa!? Keluar dulu aku belum selesai.” Saat aku menoleh mencari darimana suara itu berasal, terkejutnya aku ketika aku melihat temanku sedang jongkok keenakan mengeluarkan segala isi perutnya. Wow aku langsung keluar dan berpindah mencari WC lain, selamatlah aku karena WC yang lainnya kosong. Setelah selesai, aku mencuci tangan dan kemudian ada kejadian sial lagi, saat aku ingin membuka pintu kamar mandi untuk mencuci tangan, tiba – tiba dari dalam keluarlah seseorang dan pintu kamar mandi yang dia buka membentur kepala dan tubuhku yang saat itu berniat membukanya karena aku pikir kamar mandi dalam keadaan kosong. Melihat kejadian itu, orang tadi meminta maaf. Hufff....hari itu memang hari penuh tragedi mengerikan, tragedi 14 Juni memberiku pelajaran, sebaiknya berdoalah sesudah bangun tidur. Karena dengan demikian, setiap langkah kita setelah tidur akan terjaga dari hal – hal negatif semacam ini. Yang aku tahu, hari itu tubuhku babak belur terbentur berbagai macam benda dari kayu. Hmmmh sakitnya.....