OH MOTOR DIMANA KAU...

Jalan – jalan memang suatu kegiatan yang ampuh untuk memangkas waktu. Inilah yang biasa aku lakukan bersama beberapa temanku. Kami memang sering berjalan – jalan keliling Jogja. Tujuan kami kali ini adalah Malioboro dan sedikit ada rencana untuk mampir melihat – lihat jajanan khas Pasar Kembang. Pukul 07.00 malam kami berangkat, aku dan 5 orang Indonesia plus 1 orang Malaysia menuju Malioboro dengan mengendarai sepeda motor. Sesampainya disana kami mencari tempat parkir yang sedikit longgar agar keluarnya nanti lebih mudah. Kemudian setelah beres dengan urusan parkir memarkir, kami berjalan – jalan menikmati suasana Malioboro, aroma kotoran kuda pun tercium saat kami melewati deretan andong (kereta kuda) di Malioboro. Saat aku perhatikan wajah kuda itu satu per satu, aku melihat kuda yang nyentrik, dengan rambut gondrong dan keriting, dia nyengir pada setiap pengunjung. Aku jadi teringat seorang temanku berinisial H di kampus, he he he itu membuatku sedikit menahan tawa.

Perjalanan berlanjut, kami pun sampai di ujung jalan yang memisahkan Malioboro dan Pasar Kembang, namun niat mengunjungi Pasar Kembang batal karena kondisi daerahnya yang gelap gulita. Waspada saja, ada 3 hal yang kami khawatirkan :

1. Jambrong alias Jambret Gondrong, jam operasi antara 20.00 – 05.00 WIB. Ciri – cirinya wajah keriput kurang gizi, rambut gondrong tidak teratur, tangan kanan membawa senjata dan tangan kiri membawa miras. Penanggulangan, sertakan polisi yang sholeh ketika anda menuju tempat itu.

2. Janek alias Janda nekad, jam operasi 19.00 – 05.00 WIB. Ciri – cirinya wajah menor, pakaian seksi dan menggoda, terkadang melambaikan tangan atau menjulur – julurkan lidah untuk mencari pelanggan. Penanggulangan, siapkan uang bagi yang ingin mencoba, siapkan parang bagi yang ingin menghindari.

3. Lelembut alias Suketi (nama beken), jam operasi 00.00 – 05.00 WIB. Ciri – cirinya wajah seram, kadang tertawa mengerikan, kaki melayang. Penanggulangan, baca doa dan berharaplah anda tidak menjadi korban penampakan mereka. (penulis juga atut....amit – amit jabang bayi....jangan sampe deh...)

Nah karena kami sudah puas melihat – lihat Malioboro, jadi kami putuskan untuk pulang. Namun saat kami ingin mencari tempat parkiran dimana motor kami diparkirkan, terjadi perdebatan yang sangat sengit. Dalam perdebatan itu kami pun harus bolak – balik sampai 5 kali karena pendapat tiap orang yang berbeda tentang letak tempat kami memarkirkan motor tadi. Akhirnya kami pun terpecah menjadi 2 kelompok, sebagian kearah utara dan sebagian lagi ke arah selatan. Aku ikut dengan kelompok yang menuju selatan karena sebenarnya aku pun tak tahu persis dimana motor kami berada. Akhirnya kami bertanya kepada seorang pembeli dan dia menunjuk arah utara sebagai arah yang benar. Tak lama kelompok yang ke utara tadi menemukan motor kami. Dan kemudian kami menuju utara, huf....selamatlah ternyata benar motor kami berada di utara. Akhirnya kami semua pulang dengan kaki yang sudah berubah keras seperti kayu. Hmmmhh pegal – pegal nih ye.......