Kelabang atau yang dalam bahasa Inggris disebut centipede adalah hewan berkaki seribu yang memiliki racun, namun pada manusia efek racun itu tidak terlalu berbahaya. Ini bukan pelajaran tentang biologi, tapi aku ingin mengisahkan sebuah pengalaman pahit temanku Dedi dengan seekor kelabang. Entah karena keturunan atau apalah, yang jelas reaksi yang ditimbulkan ketika dia bertemu kelabang adalah kepala nyut – nyut terus gigi snut – snut, sungguh mengerikan. Kisah ini terjadi pada malam hari saat aku, Dedi dan seorang temanku Hamdu sedang berada dalam kamar kost. Dedi sedang sibuk mengerjakan tugas di lantai, Hamdu sedang membaca materi kuliahnya sementara aku sedang asik menonton televisi karena semua tugas kuliah sudah aku kerjakan. Jadi lumayan ada waktu untuk refreshing, saat sedang serius – seriusnya, tiba – tiba Dedi menjerit histeris, “ Haaaaa......” sambil berdiri dan mengusap kakinya. Aku dan Hamdu hanya melihatinya, kebingungan dengan tingkah anak yang satu ini. Dia menjerit tiba – tiba tanpa bisa menjelaskan apapun, antara kesurupan dan kebelet.
Kemudian aku bertanya apa gerangan yang membuatnya menjerit seperti itu. Dengan nafas masih tersengal – sengal dia berkata,”Hiiiii....tadi ada kelabang merayap di kakiku....cepet cari....aku takut nanti dia merayap lagi waktu aku lagi tidur”. Kemudian kami bertiga pun mencari kelabang itu disetiap kamar, mulai dari kasur sampai lemari kami bongkar untuk menemukan kelabang itu. Namun hasilnya nihil, kelabang itu tidak ketemu. Kemudian Dedi berkata pada Hamdu,” Du...nanti aku nginep tempatmu ya...” Hamdu hanya tersenyum mesum tanda setuju. Namun, tak lama teman Dedi SMS dan mengajaknya mengerjakan tugas di kostnya, akhirnya Dedi dan Hamdu pergi ke rumah temannya itu dan menginap disana. Sementara aku, santai saja tidur di kamar kost, karena aku yakin kelabang itu sudah pergi jauh. Yang jelas, pagi pun tiba namun kelabang itu tidak menampakan diri lagi. Saat Dedi pulang ke kost dia langsung menuju ke WC untuk buang air besar, namun na’as yang namanya jodoh nggak akan kemana, di WC dia bertemu kelabang itu lagi. Alhasil, dia tidak jadi buang air besar dan kembali masuk kamar kost dengan wajah pucat dan memelas. Merinding ketakutan dan menahan B.A.B-nya tadi, kemudian dia menceritakan pertemuannya dengan kelabang itu padaku. Aku hanya tersenyum dan tenang – tenang saja. Hah....aku cuma bisa berpesan, nikahilah kelabang itu, niscaya kau akan hidup bahagia dengannya....peace!!?
0 komentar:
Posting Komentar