Malam semakin hening tanda telah larut.
Namun cahaya purnama tak jua surut.
Inilah purnama tanggal sembilan belas.
Ingatkan rinduku yang tak terbalas.
Kulihat purnama yang merah tersulut.
Dengan hiasan awan yang setia membalut.
Yang kurasa saat ini hanyalah bebas.
Seraya sebuah syair pelipur lara kulepas.
Aku takjub dengan indah sempurnanya.
Buat aku selalu menunjuk keberadaannya.
Ingin kuidamkan indahnya dalam impian.
Hingga dapat kugenggam dalam kenyataan.
By Zulfikkar PN
19 Mei 2008
0 komentar:
Posting Komentar