Kejadian ini terjadi beberapa waktu yang lalu, kira - kira 2 atau 3 hari yang lalu (terhitung mulai tanggal 17 Juni 2008). Kisah ini bermula dari kesendirianku berada di kost karena temanku Dedi pulang kampung. Selama di kost seperti biasa kalo nggak maen komputer ya yang pasti nonton tivi. Tidur jadi pilihan ke 3 kalo listrik lagi mati, biasa belum bayar listrik.He2x Nah waktu itu sekitar jam 8 malam aku tiduran dikasur sambil menonton sinetron di televisi. Sesekali aku menguap karena siangnya aku tidak tidur siang, jadi mungkin rasa ngantuk ini sudah menjadi akibat karena aku tidak mau tidur siang. Saat mata mulai merem melek tak kuat menahan rasa kantuk, tiba – tiba aku mendengar suara aneh,”SRSRSRRSRZRRZR.......” Kemudian aku terbangun dan celingak celinguk (menoleh kesana – kemari) mencari suara itu berasal. Dan aku tersentak saat aku membuka lemari pakaian, muncullah seonggok kecoa kurang ajar yang sedang mencoba terbang kesana kemari. Dia pun mulai terbang didalam kamar kos kesana kemari, seakan – akan menghinaku dengan kata – kata,”Coba kalo berani, tangkap aku......we......” Dengan hidung yang mulai kembang kempis menahan kesal karena ulah kecoa itu, aku lipat sarung memanjang dan mulai mencoba memukulnya.
SROOTT JEBROOT PLAKKK BLETAKKK DUMBRANG BRENG....Aku terus mengejar dan mencoba memukul kecoa itu. Tak berapa lama, kecoa itu terkena pukulanku, aku harap dia wafat seketika namun saat aku cari jasadnya, mau percaya atau tidak, jasadnya hilang tanpa bekas. Kemudian aku coba teliti di balik sarung, siapa tahu jasadnya nyelip. Eh lha saat aku membuka sarung yang aku pegang buat memukul tadi, secepat kilat kecoa itu merayap ke tanganku dan masuk ke dalam baju lewat lubang pada lengan bajuku. Spontan karena merasa dilecehkan oleh kecoa itu, aku lepas bajuku kemudian aku kibas – kibaskan bajuku. Kecoa itu pun jatuh, saat dia hendak lari, dengan cepat aku menginjaknya dengan penuh nafsu ingin membunuh, rasa kesalku terlampiaskan. Aku injak kecoa itu sekuat tenagan hingga kecoa itu wafat dalam bentuk tak sempurna lagi, penyet kayak
0 komentar:
Posting Komentar