UNTUK TAMPILAN MAKSIMAL GUNAKAN INTERNET EXPLORER                                                                      FOR BEST VIEW, YOU CAN USE INTERNET EXPLORER                                                                  

Kamis, 12 Juni 2008

Diare yang Menyiksa

Pagi itu aku rasakan seperti biasa. Angin sepoi - sepoi menyambut pagi dan burung – burung bersiul menyapaku (sok puitis). Yah seperti biasa juga, setiap jam 5 pagi sudah menjadi jadwal rutinku untuk B.A.B (Buang Air Besar). Di toilet yang sempit dan gelap, aku biasa menghabiskan waktu untuk B.A.B. Tak terasa, keadaan yang masih sangat mengantuk membuatku bersandar pada tembok di depanku dan sedikit tertidur. Aneh memang, tapi ada pepatah sambil menyelam minum air. Itulah yang membuatku menghabiskan waktu 30 menit hanya untuk B.A.B. Setelah, aku rasa semua rongsok dalam perutku keluar, aku pun cebok dan keluar dengan sedikit cengengesan.

Setelah itu aku kembali ke kamar kost dan mulai bersiap untuk tidur kembali, tapi saat baru mulai terpejam. Perasaan tak enak mulai mengganjal di sela – sela pantat kurusku. Oh, aku berlari menuju toilet lagi. Dengan sedikit menarik nafas, aku kerahkan segala daya upaya untuk mengeluarkan Si jabang bayi, ehm Si jabang kuning. Soooorrrr .... Si jabang kuning keluar dengan mulusnya. Aha....lega, setelah melakukan ritual cebok untuk menjaga kebersihan, aku kembali ke kamar bersiap untuk tidur kembali. Tapi lagi – lagi hal serupa terjadi terus menerus selama 1 jam. Aku kebingungan, kemudian aku minum air sebanyak mungkin sampai perutku kembung. Tapi tetap saja tak bisa menahan Si jabang kuning untuk berhenti keluar. Aku pun menahan nafas dan mengecilkan perut, hmmp tiba – tiba ... samar – samar bau anyir tercium, teman satu kostku Dedi masih tertidur. Jadi dia tidak komplen, tapi mungkin saja bau itu membuat dia bermimpi buruk.

Tak tahan dengan itu semua, aku mencoba untuk menelepon ibuku untuk meminta sedikit ramuan agar aku tak mengalami derita ini lagi. Tapi saat baru memencet nomor ibuku, perasaan itu kembali lagi membuatku berlari menuju toilet. Yah itu terus terjadi membuatku tersiksa. Tak lama, temanku Dedi terbangun dan heran melihatku bolak balik toilet terus. Yah, ini diare. Namun, keterbatasan bahan pangan membuatku tak dapat membuat oralit untuk menghentikan diare ini. Masih dengan perasaan yang menyiksa aku berlari menuju warung dan membeli obat nyamuk ..... dan obat diare tentunya. Beberapa menit setelah meminum obat itu (obat diare), aku pun tak merasakan sakit lagi pada perutku. Tak lama, untuk yang terakhir di hari itu, aku kembali ke toilet untuk B.A.B. Selesai sudah perjuanganku melawan diare yang datang tiba – tiba. Usut punya usut, diare itu disebabkan terlalu banyak sambal yang aku makan malam sebelumnya. Huh....kapok makan sambal, mending makan sandal. He3x ^_^’

0 komentar:

Kotak Pesan (Message Box)

Namamu (Your Name)
E-mail
Subjek (Subject)
Pesan (Message)
Image Verification
Please enter the text from the image
[ Refresh Image ] [ What's This? ]

Bayu | bayu.lebai@gmail.com | "Mamaz...." | Mas, aku dah liat blogmu...ciamik koq...lumayan lah.... :)

PeNDu | hamdu_p@yahoo.co.id | "Jaya.." | Terus berkarya bozz....aku ikut mendukungmu....jaya terus....

BAEM BICHAZ | no email | " " | APA PENGARUHNYA PEREMPUAN CEPAT BOSAN SAMA LAKI-LAKI...? TOLOLNK KASI SOLUSINYA...KEY BOOZ

Dela | vanya_dla@yahoo.com | " " | MenuruT ak tipS tUw udag PaS bGd bwD anK2 sEumUranQ, mkSiy . . . .

yugo-turner | yugo.adil@gmail.com | "saran yah" | bagus, bagus banget malah. tapi... kalo aku nilai sih kayaknya berat nih blog mu kapasitas nya. kan kasihan kalo orang yang mau masuk tapi koneksi internet nya memble...


Kalo kamu mau menambahkan link weblogku di web kamu, silahkan copy kode dibawah ini dan paste di web kamu. Terima kasih :)